Sunday, November 13, 2005

Dirundung Malang

I promised to write 3 more articles for Jendela Hikmah ..already wrote 2. Feel free to comment , this not published yet...so you fellow bloggers get first hand read. To my English readers sorry because the newspaper I write for is in Bahasa. My topic is titled When disaster strikes and the quotes are all from the Quran , at least you can see which verses I quoted.


Setiap manusia yang hidup akan dirundung malang . Ini adalah sunatullah. Pernahkah terfikir kenapa setiap yang hidup akan lalui liku liku duka disamping saat saat suka? Apakah hikmah disebalik duka dan apakah hikmah disebalik suka. Kalalu ini sunnatullah sudah tentu ada sebab musabab setiap perkara itu berlaku.
Setiap kali musibah besar berlaku, ada yang rugi dan dirundung malang. Kadang-kadang skala musibah yang meimpa tak dapat di fikirkan dengan minda dan ada yang tidak dapat terima walaupun ada didepan mata seperti mana berlaku semasa ombak Tsunami menuju pantai pada bulan Disember yang lalu.
Adakah musibah itu malapetaka yang berlaku kepada orang yang jahat dan tidak ingatkan Allah . Adakah ia berlaku sebab manusia terlalu biadab hingga patut saja dimusnahkan ?Itu yang kita diberitahu dalam Al Quran dengan ayat-ayat yang ceritakan tentang kaum Aad dan Kaum Thamud serta umat Nabi Lut yang memang di musnahkan sebab sudah menjadi tamadun yang terlalu rosak binasa dan biadab .
Namun demikian bukan semua yang berlaku akibat perangai manusia yang melampau batas . Sebenarnya setiap musibah menduga yang kena dan yang tak kena . Belum tahu kehebatan seorang sehingga krisis melanda. Saat krisis barulah kita tahu hati budi orang yang dilanda krisis dan juga orang sekeliling orang yang dilanda krisis.


Amat mudah kita perkatakan dan menghukum manusia lain sedangkan kita tidak berada dalam keadaan manusia itu. Maka saya sendiri tidak tergamak nak lakukan demikian , ia itu menuduh orang yang ditimpa malang sebagai mencetuskan keadaan malang itu sendiri. Namun demikian lihatlah pada ayat Quran ini:

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. 42:30)

Ayat ini dengan tegasnya berkata bahawa setiap musibah yang menimpa diri kita adalah akibat perbuatan diri kita sendiri dengan tidak ada kecualinya. Ayat ini juga diikuti dengan peringatan tentang keampunan Allah terhadap sebahagian besar kesalahan-kesalahan kita. Bagaimana harus kita mengambil ayat ini, lebih-lebih lagi bila malapetaka yang berlaku dalam skala gempa bumi dan tsunami serta ribut taufan dan banjir besar?Apa pula bila yang ditimpa adalah umat Islam yang kita rasakan umat yang patuh taat kepada Allah swt?Ada pula tsunami yang melanda rumah tangga dan gempa bumi yang porak perandakan keluarga . Kesemuanya adalah akibat perbuatan diri -diri ini?

Cuba lihat pada perkara yang berada di dada akhbar hari ini. Seorang kanak lelaki umur 10 tahun mati kena kejutan letrik setelah mencelup tangannya kedalam air pancut kepunyaan Majlis Bandaran. Adalah anak itu membuat dosa besar sedangkan anak itu belum baligh. Faktanya begini.

1 Anak itu celup tangannya kedalam air ..ini perbuatannya sendiri . Salahkah perbuatannya itu? Pada hakikatnya tidak salah.
2. Air pancut itu mempunyai kebocoran kuasa letriknya kedalam air dalam kolam. Salah siapa? Kemungkinan besar salah pihak Majlis yang tidak membuat pemeriksaan berkala untuk pastikan keselamatan air pancut berkenaan.
3. Tiada yang tahu cara untuk menyelamatkan anak itu dengan tidak membahayakan diri sendiri . Salah siapa? Salah orang sekeliling sebab tidak tahu belajar langkah keselamatan. Mungkin juga salah pihak pemerintah sebab tidak masukkan pelajaran tentang langkah-langkah wajar keselamatan dalam kurikulum sekolah dan juga kedada media massa.

Melihat fakta seperti di atas ini maka fahamlah kita tentang apa yang dimaksudkan dengan musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri . Tetapi kamu yang dimaksudkan bukan seorang manusia tetapi sekumpulan manusia yang masing-masing perlu mainkan peranannya untuk memastikan keselamatan dan juga memahami langkah yang patut diambil pada setiap krisis yang melanda. Kalaulah setiap individu dalam masyarakat bertanggung jawab atas tindak tanduk mereka dan juga mengambil berat masaalah kebajikan kesemua anggota masyarakat , akan berkuranglah malang yang timpa kepada kelompok manusia itu.

Maka kita boleh yakin bahawa walaupun malang yang menimpa adalah akibat keputusan yang kita buat , ini tidak bererti kita mungkin tidak berdosa dengan keputusan itu walaupun keputusan kita telah menyebabkan musibah menimpa diri.
Maka sikap yang dimbil oleh orang yang terkena musibah adalah seperti yang disebutkan dalam ayat ini:

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (155)(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:"Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (156) Surah Al Baqarah

Ramai juga yang sebelum diduga menjangka mereka manusia yang hebat dan gembira, merasakan diri mereka disayangi Allah swt tetapi bila timpa musibah merasakan pula amat kecewa dan sedih, Malahan ada yang memarahi tuhan, mengatakan kepada Allah , inikah balasan Mu Ya Allah dengan kestetiaan dan ketaatanku terhadap Mu?

Allah SWT telah berfirman tentang perkara ini:
Dan apabila Kami rasakan suatu rahmat pada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu.Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. (QS. 30:36)

Ayat dibawah ini menegaskan ayat yang saya sebutkan awal tadi serta menyatakan sikap orang beriman yang tetap akan beruntung walaupun dirunding malang.

"Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu"QS. 64:11)

Nasihat dari Al Quran bagi yang di timpa malang.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. 3:139)

Ayat di atas ini diturunkan berkenaan dengan peperangan Uhud di mana umat Islam ditimpa kekalahan dan banyak di kalangan umat Islam menemu shahid. Maka Allah swt menasihatkan umat Islam yang di timpa malang supaya jangan lemah semangat , jangan bersedih hati sendangkat mereka sebagai orang yang beriman tinggi derajat mereka jika mereka benar-benar beriman. Ayat ini menunjukkan kecekalan dan keanjalan yang patut ada kepada orang yang benar-benar beriman dan menyerah diri bulat-bulat kepada Allah swt.

Ayat di bawah ini masih tentang peperangan Uhud tetapi lihat bagaimana Allah menyebutkan malang dan kekalahan itu sebagai ujian dan juga untuk membeszakan antara manusia yang mana beriman serta musibah itu sebagai kifarat menghapuskan dosa dan memberi ganjaran untuk memasuk syurga Allah.

"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, (
dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3:140-142)

Nyata, setiap musibah dan mala petaka tidak berkekalan dan berpanjangan pasti ada jalan keluar darinya dan jalan keluar ini kadang kala adalah dengan pertolongan orang yang bertanggung jawab , sukarelawan, sahabat handai, pihak pemerintah dan lain lain yang mana ada disana tugas dan tanggung jawab yang telah diperincikan dalam sistem kebajikkan Islam . Sudah tentu membela nasib orang yang dalam kesusahan tanggung jawab semua dalam masyarakat.Ini juga Sunatullah.

Akhirkata bagi pihak kita yang mungkin sedang mengalami Tsunami jiwa atau keluarga, Alllah menjanjikan jalan keluar dari masaalah. Tidak ada jalan yang buntu dan ini bukan omong kosong dari saya tetapi juga janji Allah swt
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. 65:2-3)

4 comments:

Anonymous said...

Syabas !! Satu tulisan yang ringkas, padat dan bernas yang di sandarkan pada nas-nas dari Al-Quran. Menarik sekali.
Saya suka dengan contoh terkini tentang kemalangan yang berlaku pada kanak-kanak 10 tahun yang terkena kejutan elektrik itu.
Saya juga ingin melihat tindakan undang-undang di ambil pada pihak yang bertanggung jawab. Saya sendiri mengalami sedikit kecederaan semalam apabila kaki terjerlus ke dalam longkang kecil dan panjang. Nak tahu di mana ini terjadi? Di kawasan permainan kanak-kanak tidak jauh dari Medan Selera. Tahu sajalah, sudah tentu ramai kanak-kanak di situ dan orang yang berkunjung ke Medan Selera. Malangnya yang tercedera bukan kanak-kanak, tapi bapa kanak-kanak!!
Sepanjang hari ini pula saya ada perjumpaan dan mesyuarat penting di Kajang. Saya segak bergaya dengan seluar panjang hijau tua, berbaju hijau muda, lengkap dengan tali pinggang kulit berwarna hijau dan bertali leher Hugo Boss berwarna hijau juga, hadiah dari drroza dan ikelah. Malang sekali, apabila pycno berjalan, kelihatan sedikit terengsot-engsot, akibat luka di betis...!!!!
Diharapkan adalah nanti kesalahan saya yang di ampunkan Allah melalui musibah kecil ini.......

dith said...

Nurelhuda-Saya selalu berdoa supaya saya sentiasa kuat iman apabila ditimpa ujian Allah swt walaupuan sedar bahwa Allah swt hanya akan memberi kita ujian yg setimpal dgn iman kita.

Pycno-amboi2 hijau atas bawah! Ini buat kawe 'green with envy'. Tapi yg tak envy nya bila dah jatuh longkang, heheh...*drroza ketawa tutup mulut- tak baik ketawa kan org jatuh*

Suriya said...

Pycno pakai serba hijau??Wow! what a sight! Sayang kaki tempang sedikit.Yes you should report the drain before others get hurt as well. Must be a reason why you got hurt from it, maybe to save others from hurt.
DITH, Saya doakanthat you will always be blessed with Allah's grace...Kalau kita sentiasa bersyukur insya allah dugaan itu untuk naik pangkat disisi Allah...

Unknown said...

Nurelhuda,
Terima kasih banyak-banyak.